Daisypath Wedding tickers

Wednesday, April 27, 2011

Hotel Bidakara

Survey venue perdana, aku dan si bundo nyatronin Hotel Bidakara. Turun dari mobil, disambut satpam. Setelah tanya dimana dan kemana kalo mau minta info pemakaian ruangan, ditunjukin arah, trus kita cacaw ke sana.

Ternyata untuk informasi pernikahan di Bidakara ada tempatnya sendiri, tulisannya Wedding Information. Kita dilayani sama duo ibu-ibu yang terus ngasih kita leaflet dan brosur. Dia juga ngasih penjelasan soal tata cara nyewa ruangan di situ.

Jadi di Bidakara ini ada dua ruangan yang sering dipakai resepsi dan disewain yaitu Aula Binakarna dan Birawa Assembly Hall.

Untuk Aula Binakarna, biasanya dipakai untuk undangan kira-kira 1000 s/d 1200-an orang. Untuk biaya sewa ruangannya saja (kalo gak salah) 15 juta (atau 17,5 juta ya?) dengan fasilitas yang didapat kayak listrik sekian watt, kursi, bla bla bla. Setelah lihat tempatnya, mmh... luas, tapi banyak pilar-pilar di tengah-tengah itu lho, trus ceiling nya rendah, aku tak suka.

Kalo yang di Birawa, kapasitasnya bisa sampai 3000-an orang. Biaya sewanya 30 juta dengan fasilitas yang didapat itemnya sama kayak yang di Binakarna tapi jumlahnya lebih banyak aja, kayak watt listriknya lebih gede, jumlah kursi lebih banyak, bla bla bla. Dan pas dilihat ruangannya, purrfect. Ceiling tinggi, spacious, full karpet, kece lah.

Sayangnya, kalau kita mau ngadain acaranya hari Sabtu, kudu pake katering hotelnya, untuk dekor dan foto juga kudu rekanan. Kita boleh pake katering di luar hotel cuma di hari Minggu, itu pun tetap katering rekanan hotel. Pokoknya semua vendor katering, dekor, dan foto harus pake vendor rekanan. Dan charge untuk vendor-vendor ini luar biasooo! Untuk charge katering aja bisa sampe 100 persen alias sama kayak harga sewa ruangannya. Untuk charge dekor dan foto lebih ringan tapi sebenernya gak ringan jugak sih mengingat nominalnya yang ih waw!

Nah, hotel ini juga punya wedding package untuk resepsi di Binakarna dan di Birawa, juga ada paket untuk akad nikahnya. Paketnya meliputi venue, katering, parkir VIP, dapet 2 kamar gratis di hotel untuk satu malam, harga khusus kalo mau ambil kamar hotel lebih dari semalam, tapi kayanya belon termasuk dekor dan foto. Harganya ada pilihan, tergantung menu A, B, atau C-nya. Aku blas lupa harga-harganya, hehe. Yang pasti ada minimum pax nya. Kalau yang di Birawa minimal pemesanannya untuk 1700 pax, kalau yang di Binakarna minimal 1000 pax.

Oh ya, untuk paket akad nikah, bisa di mesjid yang di basement tempat parkiran atau di depan pelaminan. Yang jelas harganya berbeda dan ada syarat dan ketentuan yang berlaku kalau mau akad di depan pelaminan (kalo gak salah, bisanya cuma akad pagi sebelum resepsi siang).

Kalau mau keterangan lebih lengkap, silakan sambangi saja Wedding Information-nya Hotel Bidakara di :

Komplek Bidakara -- Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73. Pancoran, Mampang Prapatan Jakarta Selatan Telepon (021) 83793555

Monday, April 25, 2011

Randomising Venue

Dari banyak venue pernikahan di Jakarta, aku dan ibu udah survey via web dan nge-list venue yang mana aja yang bakal kita datengin untuk survey langsung. Awalnya aku pengennya resepsi di outdoor dengan tema yang lebih offbeat, kandidatnya di Zerah Senayan.

Tapi yang namanya ortu yeh pastinya ada pakem-pakem pernikahan yang pantang dilanggar. Yang sepele aja deh kayak "undangannya siapa", "kelas yang diundang gimana", dan karena kami ini orang Jawa jadi harus ikut tradisi dan adat Jawa. Nah, oleh karena itu aku tawarin deh venue yang konsepnya functional house kayak Rumah 7A, di sini kan outdoor dan indoor bisa dipakai. Bangunan joglo-nya makin bikin suasana Jawa-nya tu hidup. Ibu tampak oke waktu itu, apalagi lokasinya masih di tengah-tengah Jakarta, gak terlalu jauh dari rumahku (di Sawangan-Depok). Begitunya kita bilang ke bapakku, zzzz, beliau gak setuju karena kapasitasnya gak begitu banyak (meskipun dibilang muat 1000 orang tapi nyamannya kalo 600 orang aja), udah gitu bapak bilang parkirnya gak begitu luas. So, Rumah 7A dicoret dari list.

Btw, rencana undanganku 500 orang, yang berarti harus ngasih makan dan menyediakan tempat penampungan untuk 1000-an orang (dan porsi undangan terbanyak ya undangannya si ortu --yang dibayari ngalah -_-")

Gedung Arsip Nasional sempat jadi pilihanku, tapi begitu aku ajuin ke ibu, mengingat lokasinya di Jalan Gajah Mada, ibu langsung menolak. Jadi kesimpulannya, kriteria venue untuk resepsi haruslah :
1. Seputaran Jakarta Selatan atau Jakarta Pusat, jangan keluar dari situ.
2. Kapasitas untuk 1000-an orang
3. Tempat parkir luas, aman, dan nyaman
4. Indoor! <-- si babeh gak begitu seneng pesta di outdoor sih :(

Googling dan searching lagi, akhirnya kita punya list venue yang bakal disatronin besoknya. Mereka adalah :
1. Hotel Bidakara -- Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73. Pancoran, Jakarta Selatan
2. Menara 165 -- Jl. Letjend. TB Simatupang Kav. 1. Jakarta Selatan
3. Departemen Pertanian -- Jl. Harsono RM. No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan


to be continued yaa..