Urusan venue kelar!
Di pertengahan bulan Maret, Hotel Bidakara ngadain wedding expo. Lha kok ternyata bersamaan dengan jadwalku pelatihan ACLS. Zzzz....
Di hari kedua expo, ibu dan bulikku (oh, adekku juga) menyambangi bidakara wedding expo, tanpa aku karena jadwalku ACLS sampai sore banget waktu itu. Baru deh besoknya aku bisa ikutan masuk ke expo-nya. Aku dan ibu mencar, ibu jalan sendiri sementara aku jalan sama adekku. Di sana, ibu kepincut sama salah satu vendor Diamond. Dia menyediakan paket all in mulai katering, dekorasi, foto, rias, baju, dll. Waktu aku dateng ke stand-nya Diamond, ibu udah itung-itungan harga sama marketingnya namanya Mbak Banun. Untuk paket pernikahan plus akad nikahnya on budget banget kata ibu. Sayangnya Diamond cuma nyediain menu Lontong Cap Gomeh buat test food di stand-nya, waktu aku cobain ternyata enak.
Lanjut deh jalan-jalannya. Waktu mau nyambangin stand-nya Kiki catering, wuileh ruameee banget kayak gang senggol, jadi males deh. Terus ke Yvonne catering, aku cuma nyoba roti jalanya, rasanya lumayan. Eh, tiba-tiba si ibu udah nemplok di stand-nya King's Foto, waktu itu lagi ada promo dengan harga pameran dan ibu tertarik sama hasil dan portofolio yang ditunjukin orang King's Foto. Jadilah ibu booking dan langsung panjer. Aneh lho ini, dimana-mana mah yang dicara katering atau dekor dulu lha ini tiba-tiba udah foto aja, jreng!
Gak jauh dari stand King's Foto, ada stand-nya Domino card. Waktu lagi liat contoh-contoh kartunya, baru ngeh ternyata kami lagi berada di komplek stand-nya Pranatacara WO. Jadi saat itu, organizer ini menawarkan satu paket pernikahan yang terdiri dari vendor-vendor yang spesialis di bidangnya yaitu Dwi Tunggal Citra Catering, Every Decoration, Ana Laksmono, King's Foto, Domino Card, dan Pranatacara WO sendiri. Aku dan ibu dilayani langsung sama mas errr.... aku lupa namanya but let's call him Mas Pranotocoro karena dia kelihatan kaya yang punya WO-nya, haha. Mas Pranotocoro menjelaskan konsepnya, bla bla bla, lalu harganya. Dan, ah... harganya gak masuk budget saat itu. Kalo dibandingin sama Diamond ya pasti milih Diamond karena dengan harga di bawahnya udah dapet semuanya. Tapi belakangan baru tersadar bahwa yang namanya "ada harga, ada kualitas" itu memang ada.
HAbis ngobrol sama Mas Pranotocoro, kami ngesot ke stand sebelah yaitu stand-nya Dwi Tunggal Citra. Waktu itu aku masih buta akan vendor-vendor katering. Taunya cuma Puspa dan Kiki (mentang-mentang namanya sama :P ) dan sama sekali belum pernah denger katering Dwi Tunggal Citra. Aku cobain deh semua makanan di stand-nya. Pertama nyobain ca brokoli, dan aku cuma ambil brokolinya aja (dan meskipun namanya "ca" tapi entah mengapa ndak berkuah). Waktu brokoli itu sampai di gigitan pertama dan rasanya merasuk di lidah, wuiiiiihhhh berasanya ini brokoli dari surga! Ahahaha. Itu brokoli doang bisa ENAK banget. Excited buat nyobain yang katanya menu andalannya "Beef Braise". Luar biasa sodara! Kalo tadi itu brokoli dari surga, ini daging sapi dari surga! Habis itu aku nyobain pastanya, dan ini adalah pasta dari surga! Ah gila! Enak semua!
Adekku juga langsung kepincut sama katering ini, ibu juga suka, tapi belum ada tanggapan apa ibu mempertimbangkan untuk pakai katering ini atau enggak. Belakangan baru diketahui bahwa orang biasa menyebut Dwi Tunggal Citra dengan singkatan DTC saja.
Perjalanan dilanjutkan. Kali ini ke tempat berkumpulnya para make up artist dan busana. Waktu gak sengaja melempar pandangan secara random, tiba-tiba terlihat busana pengantin tradisional Jawa blenggen (beludru) yang sudah dimodifikasi menjadi gaun dengan buntut pinguin. Dari depan, sekilas mirip jubah pesta di film Harry Potter. Dan inilah yang disebut "love at first sight". I wanted a dress like that, menyerupai pun gak papa yang pasti aku tau aku mau pakai baju seperti apa saat resepsi :D
Enough with apparel thingies. Sekarang lebih mblasuk lagi ke belakang, tempat berderetnya stand Entertainment. Di awal aku cuma punya 2 opsyen, kalo gak gamelan tradisional Jawa ya chamber orkestra. Waktu baca brosur dari para vendor entertainment, tertulis ada paket chamber. Nah, kupikir ternyata di tiap vendor entertainment menyediakan grup chamber seperti yang aku pengen. Ternyata setelah diklarifikasi dan konfirmasi, chamber-nya mereka beda dengan chamber yang kumaksud. Berhubung waktu kuliah aku pernah jadi salah satu violinist chamber orchestra di kampusku, jadi yang aku maksud adalah grup orkestra yang jumlah playernya terlalu sedikit untuk dibilang orkestra (sehingga disebut chamber). Ternyata chamber yang para vendor ini maksud adalah grup musik yang terdiri dari 3 atau 4 pemain musik + penyanyi. Alat musiknya bisa gitar, baby grand piano, saxophone, biola. Ada biolanya sih, tapi cuma satu paling banyak dua, gimana bisa jadi orkestra? xD
Aku juga gak nemuin vendor gamelan tradisional Jawa, adanya karawitan Sunda. Oh ya, untuk masalah entertainment aku dan mas-ku sepakat untuk gak pakai penyanyi. Kami berdua kebetulan musisi, dan suka annoyed sama wedding singer gak tau kenapa, hahaha. Kami juga gak suka suara saxophone, buat aku pribadi aku lebih suka trumpet tapi mas-ku sama sekali gak suka brass section. Lah, kenapa jadi ngomongin selera musik? :))
Marrying The Marriageable
Friday, August 12, 2011
Balai Sudirman
Setelah cukup lama menimbang-nimbang masalah venue, akhirnya ortu mempersempit kriteria. Yang dicari adalah venue hotel atau "balai" yang lokasinya masih di tengah-tengah jakarta (pusat atau selatan). Lewat googling website dan review blog para senior akhirnya sampai pada keputusan bulat yaitu Balai Sudirman dengan pertimbangan juga Balai Sudirman punya space parkir yang memadai termasuk gedung parkir.
Balai Sudirman punya 2 gedung yaitu Panti Prajurit dan Panti Perwira. Panti Prajurit 2 kali lipat lebih luas daripada Panti Perwira, kapasitasnya bisa sampai 3000 orang standing party, sedang Panti Perwira paling pol 1250-an orang standing party. Harga sewa berbeda 8 juta + pajak 10%. Karena tamu yang rencananya berjumlah 500 undangan, jadi kami sepakat untuk take yang Perwira saja.
Pada suatu hari, akhirnya ibu mutusin untuk segera menyambangi BalSud dan kalo perlu dipanjer sekalian.
Aku dan ortu diantar sama Pak X (lupa namanya) untuk keliling gedung. Nah, sebenernya si Panti Perwira ini cukup luas kok, TAPI yang bikin dia jadi gak luas adalah tiang-tiang di dalam ruangan yang membentuk ruang persegi yang lebih kecil dari luas sebenarnya. Langit-langitnya memang lebih rendah daripada Prajurit, tapi lebih tinggi daripada di Binakarna atau Andalucia. Pak X juga memperlihatkan toilet, ruang rias pengantin, ruang rias keluarga, dan pantry. Untuk ruang rias pengantin dan keluarga, ruangannya bersih, luas, nyaman. Toilet juga bersih dan nyaman. Pantry-nya luas. Selain itu, ternyata Panti Perwira lokasinya bersebelahan sama gedung parkir.
Aku gak melakukan eksplorasi mendetail di Prajurit, karena dari awal emang niatnya di Perwira. Tapi aku nyempetin sneak peek main hall-nya. Sempat terbersit pingin pindah ke gedung yang ini tapi... lebih mahal dan ternyata di tanggal dan waktu yang sama dengan resepsiku, udah ada yang booking duluan. Huaaaa... Alamat rame banget deh malam hari H nya! T____T
So, karena takut yang Perwira keburu diambil orang, akhirnya aku dan ibu buru-buru book dan bayar DP sekalian.
Oh ya, Balai Sudirman juga punya paket-paket pernikahan lho, dari pernikahan yang biasa, adat Batak, dan adat Minang juga. Buat yang biasa, ada 2 tipe paket yaitu paket Silver dan paket Gold. Kalau mau ambil paketan kudu pakai vendor rekanan BalSud yang terikat dengan paket, jadi gak semua vendor rekanan BalSud bisa dipakai kalau kita ambil paketan dari BalSud.
Untuk vendor katering yang bisa dipakai di paket : Yvonne, Tiara Royale, Alfabet, Puspa, Kiki
Untuk vendor dekorasi : Rich Art, Garda, Evelin, K'Jogja
Untuk vendor fotografi : By Ants, Adiza, Le Sae, Maheza
Untuk vendor rias : Sanggar Liza, Miarosa
Kalau mau tahu detail paket Silver dan Gold-nya Balsud bisa dilihat di sini. Nah, ada minimal pax untuk tiap-tiap gedung. Di Panti Perwira minimal 1000 pax dan di Panti Prajurit minimal 1700 pax. Untuk harga paketnya :
Tipe Silver
Panti Perwira Rp 175.500/pax
Panti Prajurit Rp 165.500/pax
Tipe Gold
Panti Perwira Rp 195.500/pax
Panti Prajurit Rp 185.500/pax
Kalau mau ambil yang non-paket, rekanan BalSud banyak banget kok, tapi emang BalSud ini terkenal charge-nya gede, meskipun gak segede charge di hotel sih. Harga gedung, meskipun udah dibayar tahun sebelumnya, tetap gak mengikat. Jadi seandainya di tahun kita ngadain acara harga gedungnya naik, meskipun udah lunas di tahun sebelumnya, kita tetap dikenakan biaya tambahan sesuai dengan kenaikan harga gedung tahun tersebut.
Untuk info lebih lengkap bisa ke http://www.balaisudirman.com/
Balai Sudirman
Jl. Dr. Saharjo 268 Jakarta Selatan Tel. (021) 83791623-29 Fax. (021) 83791630
Balai Sudirman punya 2 gedung yaitu Panti Prajurit dan Panti Perwira. Panti Prajurit 2 kali lipat lebih luas daripada Panti Perwira, kapasitasnya bisa sampai 3000 orang standing party, sedang Panti Perwira paling pol 1250-an orang standing party. Harga sewa berbeda 8 juta + pajak 10%. Karena tamu yang rencananya berjumlah 500 undangan, jadi kami sepakat untuk take yang Perwira saja.
Pada suatu hari, akhirnya ibu mutusin untuk segera menyambangi BalSud dan kalo perlu dipanjer sekalian.
Aku dan ortu diantar sama Pak X (lupa namanya) untuk keliling gedung. Nah, sebenernya si Panti Perwira ini cukup luas kok, TAPI yang bikin dia jadi gak luas adalah tiang-tiang di dalam ruangan yang membentuk ruang persegi yang lebih kecil dari luas sebenarnya. Langit-langitnya memang lebih rendah daripada Prajurit, tapi lebih tinggi daripada di Binakarna atau Andalucia. Pak X juga memperlihatkan toilet, ruang rias pengantin, ruang rias keluarga, dan pantry. Untuk ruang rias pengantin dan keluarga, ruangannya bersih, luas, nyaman. Toilet juga bersih dan nyaman. Pantry-nya luas. Selain itu, ternyata Panti Perwira lokasinya bersebelahan sama gedung parkir.
Aku gak melakukan eksplorasi mendetail di Prajurit, karena dari awal emang niatnya di Perwira. Tapi aku nyempetin sneak peek main hall-nya. Sempat terbersit pingin pindah ke gedung yang ini tapi... lebih mahal dan ternyata di tanggal dan waktu yang sama dengan resepsiku, udah ada yang booking duluan. Huaaaa... Alamat rame banget deh malam hari H nya! T____T
So, karena takut yang Perwira keburu diambil orang, akhirnya aku dan ibu buru-buru book dan bayar DP sekalian.
Oh ya, Balai Sudirman juga punya paket-paket pernikahan lho, dari pernikahan yang biasa, adat Batak, dan adat Minang juga. Buat yang biasa, ada 2 tipe paket yaitu paket Silver dan paket Gold. Kalau mau ambil paketan kudu pakai vendor rekanan BalSud yang terikat dengan paket, jadi gak semua vendor rekanan BalSud bisa dipakai kalau kita ambil paketan dari BalSud.
Untuk vendor katering yang bisa dipakai di paket : Yvonne, Tiara Royale, Alfabet, Puspa, Kiki
Untuk vendor dekorasi : Rich Art, Garda, Evelin, K'Jogja
Untuk vendor fotografi : By Ants, Adiza, Le Sae, Maheza
Untuk vendor rias : Sanggar Liza, Miarosa
Kalau mau tahu detail paket Silver dan Gold-nya Balsud bisa dilihat di sini. Nah, ada minimal pax untuk tiap-tiap gedung. Di Panti Perwira minimal 1000 pax dan di Panti Prajurit minimal 1700 pax. Untuk harga paketnya :
Tipe Silver
Panti Perwira Rp 175.500/pax
Panti Prajurit Rp 165.500/pax
Tipe Gold
Panti Perwira Rp 195.500/pax
Panti Prajurit Rp 185.500/pax
Kalau mau ambil yang non-paket, rekanan BalSud banyak banget kok, tapi emang BalSud ini terkenal charge-nya gede, meskipun gak segede charge di hotel sih. Harga gedung, meskipun udah dibayar tahun sebelumnya, tetap gak mengikat. Jadi seandainya di tahun kita ngadain acara harga gedungnya naik, meskipun udah lunas di tahun sebelumnya, kita tetap dikenakan biaya tambahan sesuai dengan kenaikan harga gedung tahun tersebut.
Untuk info lebih lengkap bisa ke http://www.balaisudirman.com/
Balai Sudirman
Jl. Dr. Saharjo 268 Jakarta Selatan Tel. (021) 83791623-29 Fax. (021) 83791630
Thursday, August 11, 2011
Menara 165
Menara 165 adalah venue kedua yang aku datengin setelah Hotel Bidakara. Menara 165 ini berlokasi di jalan TB Simatupang - Cilandak, gedung baru dengan fungsi convention center, fasilitas MICE dan hotel juga, tapi karena masih baru jadi kamar hotel yang ada juga baru sedikit sekali jumlahnya. Selain itu pembangunan gedungnya pun belum kelar, jadi saat itu pembangunan lantai-lantai atas masih berlangsung.
Aku dan ibu disambut sama banquet sales-nya namanya Mas Diland. Orangnya ramah dan informatif. Aku ditunjukin 2 ruangan yang biasa dipakai acara resepsi atau event lainnya. Bentuk ruangan-ruagannya mirip sama yang di Bidakara.
Ruangan Andalucia punya kapasitas sampai dengan 1300-an orang untuk standing party. Mirip sama Aula Binakarna-nya Bidakara, langit-langit rendah dengan banyak tiang dan full carpet. Interior Andalucia bernuansa art-deco.
Ruangan satu lagi lebih besar, Granada Ballroom mirip Birawa Assembly. Kapasitas mungkin bisa 2000-an orang untuk standing party, langit-langit tinggi, spacious, dan full carpet. Waktu aku dateng ke sana, kebetulan lagi ada persiapan untuk event-nya Sony Ericsson. Di sini lah aku pertama kali lihat backdrop starlight. Dengan dekorasi yang nuansanya "city night", dipadu sama backdrop starlight, jadi kelihatan cantik dan megah banget.
Menara 165 menawarkan paket-paket pernikahan dan paket akad nikah juga. Untuk detail harga dan paket bisa diunduh di sini. Untuk katering, dekorasi, dan foto -- meskipun gedung ini masih terbilang baru -- rekanan mereka cukup banyak kok.
Karena judulnya masih "hunting" jadi kita belum deal apa-apa. Meski demikian, Mas Diland janji kalau ada event resepsi aku bakal diundang untuk lihat. Dan Mas Diland memenuhi janjinya, seminggu kemudian aku ditelpon dan dikasih tahu kalau akhir minggu itu bakalan ada resepsi, aku dan ibu diundang untuk lihat. Sayangnya aku pas gak bisa hari itu dan ibuku males disuruh dateng sendirian. Payah deh :(
Alamat :
Menara 165 ‐ Jl. TB Simatupang Kav 1 Cilandak Jak Sel ‐ Telp. 7825165 Ext. 3108/5227 ‐ Fax. 7800946
Website :
www.menara165.com
Aku dan ibu disambut sama banquet sales-nya namanya Mas Diland. Orangnya ramah dan informatif. Aku ditunjukin 2 ruangan yang biasa dipakai acara resepsi atau event lainnya. Bentuk ruangan-ruagannya mirip sama yang di Bidakara.
Ruangan Andalucia punya kapasitas sampai dengan 1300-an orang untuk standing party. Mirip sama Aula Binakarna-nya Bidakara, langit-langit rendah dengan banyak tiang dan full carpet. Interior Andalucia bernuansa art-deco.
Ruangan satu lagi lebih besar, Granada Ballroom mirip Birawa Assembly. Kapasitas mungkin bisa 2000-an orang untuk standing party, langit-langit tinggi, spacious, dan full carpet. Waktu aku dateng ke sana, kebetulan lagi ada persiapan untuk event-nya Sony Ericsson. Di sini lah aku pertama kali lihat backdrop starlight. Dengan dekorasi yang nuansanya "city night", dipadu sama backdrop starlight, jadi kelihatan cantik dan megah banget.
Menara 165 menawarkan paket-paket pernikahan dan paket akad nikah juga. Untuk detail harga dan paket bisa diunduh di sini. Untuk katering, dekorasi, dan foto -- meskipun gedung ini masih terbilang baru -- rekanan mereka cukup banyak kok.
Karena judulnya masih "hunting" jadi kita belum deal apa-apa. Meski demikian, Mas Diland janji kalau ada event resepsi aku bakal diundang untuk lihat. Dan Mas Diland memenuhi janjinya, seminggu kemudian aku ditelpon dan dikasih tahu kalau akhir minggu itu bakalan ada resepsi, aku dan ibu diundang untuk lihat. Sayangnya aku pas gak bisa hari itu dan ibuku males disuruh dateng sendirian. Payah deh :(
Alamat :
Menara 165 ‐ Jl. TB Simatupang Kav 1 Cilandak Jak Sel ‐ Telp. 7825165 Ext. 3108/5227 ‐ Fax. 7800946
Website :
www.menara165.com
Wednesday, April 27, 2011
Hotel Bidakara
Survey venue perdana, aku dan si bundo nyatronin Hotel Bidakara. Turun dari mobil, disambut satpam. Setelah tanya dimana dan kemana kalo mau minta info pemakaian ruangan, ditunjukin arah, trus kita cacaw ke sana.
Ternyata untuk informasi pernikahan di Bidakara ada tempatnya sendiri, tulisannya Wedding Information. Kita dilayani sama duo ibu-ibu yang terus ngasih kita leaflet dan brosur. Dia juga ngasih penjelasan soal tata cara nyewa ruangan di situ.
Jadi di Bidakara ini ada dua ruangan yang sering dipakai resepsi dan disewain yaitu Aula Binakarna dan Birawa Assembly Hall.
Untuk Aula Binakarna, biasanya dipakai untuk undangan kira-kira 1000 s/d 1200-an orang. Untuk biaya sewa ruangannya saja (kalo gak salah) 15 juta (atau 17,5 juta ya?) dengan fasilitas yang didapat kayak listrik sekian watt, kursi, bla bla bla. Setelah lihat tempatnya, mmh... luas, tapi banyak pilar-pilar di tengah-tengah itu lho, trus ceiling nya rendah, aku tak suka.
Kalo yang di Birawa, kapasitasnya bisa sampai 3000-an orang. Biaya sewanya 30 juta dengan fasilitas yang didapat itemnya sama kayak yang di Binakarna tapi jumlahnya lebih banyak aja, kayak watt listriknya lebih gede, jumlah kursi lebih banyak, bla bla bla. Dan pas dilihat ruangannya, purrfect. Ceiling tinggi, spacious, full karpet, kece lah.
Sayangnya, kalau kita mau ngadain acaranya hari Sabtu, kudu pake katering hotelnya, untuk dekor dan foto juga kudu rekanan. Kita boleh pake katering di luar hotel cuma di hari Minggu, itu pun tetap katering rekanan hotel. Pokoknya semua vendor katering, dekor, dan foto harus pake vendor rekanan. Dan charge untuk vendor-vendor ini luar biasooo! Untuk charge katering aja bisa sampe 100 persen alias sama kayak harga sewa ruangannya. Untuk charge dekor dan foto lebih ringan tapi sebenernya gak ringan jugak sih mengingat nominalnya yang ih waw!
Nah, hotel ini juga punya wedding package untuk resepsi di Binakarna dan di Birawa, juga ada paket untuk akad nikahnya. Paketnya meliputi venue, katering, parkir VIP, dapet 2 kamar gratis di hotel untuk satu malam, harga khusus kalo mau ambil kamar hotel lebih dari semalam, tapi kayanya belon termasuk dekor dan foto. Harganya ada pilihan, tergantung menu A, B, atau C-nya. Aku blas lupa harga-harganya, hehe. Yang pasti ada minimum pax nya. Kalau yang di Birawa minimal pemesanannya untuk 1700 pax, kalau yang di Binakarna minimal 1000 pax.
Oh ya, untuk paket akad nikah, bisa di mesjid yang di basement tempat parkiran atau di depan pelaminan. Yang jelas harganya berbeda dan ada syarat dan ketentuan yang berlaku kalau mau akad di depan pelaminan (kalo gak salah, bisanya cuma akad pagi sebelum resepsi siang).
Kalau mau keterangan lebih lengkap, silakan sambangi saja Wedding Information-nya Hotel Bidakara di :
Komplek Bidakara -- Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73. Pancoran, Mampang Prapatan Jakarta Selatan Telepon (021) 83793555
Ternyata untuk informasi pernikahan di Bidakara ada tempatnya sendiri, tulisannya Wedding Information. Kita dilayani sama duo ibu-ibu yang terus ngasih kita leaflet dan brosur. Dia juga ngasih penjelasan soal tata cara nyewa ruangan di situ.
Jadi di Bidakara ini ada dua ruangan yang sering dipakai resepsi dan disewain yaitu Aula Binakarna dan Birawa Assembly Hall.
Untuk Aula Binakarna, biasanya dipakai untuk undangan kira-kira 1000 s/d 1200-an orang. Untuk biaya sewa ruangannya saja (kalo gak salah) 15 juta (atau 17,5 juta ya?) dengan fasilitas yang didapat kayak listrik sekian watt, kursi, bla bla bla. Setelah lihat tempatnya, mmh... luas, tapi banyak pilar-pilar di tengah-tengah itu lho, trus ceiling nya rendah, aku tak suka.
Kalo yang di Birawa, kapasitasnya bisa sampai 3000-an orang. Biaya sewanya 30 juta dengan fasilitas yang didapat itemnya sama kayak yang di Binakarna tapi jumlahnya lebih banyak aja, kayak watt listriknya lebih gede, jumlah kursi lebih banyak, bla bla bla. Dan pas dilihat ruangannya, purrfect. Ceiling tinggi, spacious, full karpet, kece lah.
Sayangnya, kalau kita mau ngadain acaranya hari Sabtu, kudu pake katering hotelnya, untuk dekor dan foto juga kudu rekanan. Kita boleh pake katering di luar hotel cuma di hari Minggu, itu pun tetap katering rekanan hotel. Pokoknya semua vendor katering, dekor, dan foto harus pake vendor rekanan. Dan charge untuk vendor-vendor ini luar biasooo! Untuk charge katering aja bisa sampe 100 persen alias sama kayak harga sewa ruangannya. Untuk charge dekor dan foto lebih ringan tapi sebenernya gak ringan jugak sih mengingat nominalnya yang ih waw!
Nah, hotel ini juga punya wedding package untuk resepsi di Binakarna dan di Birawa, juga ada paket untuk akad nikahnya. Paketnya meliputi venue, katering, parkir VIP, dapet 2 kamar gratis di hotel untuk satu malam, harga khusus kalo mau ambil kamar hotel lebih dari semalam, tapi kayanya belon termasuk dekor dan foto. Harganya ada pilihan, tergantung menu A, B, atau C-nya. Aku blas lupa harga-harganya, hehe. Yang pasti ada minimum pax nya. Kalau yang di Birawa minimal pemesanannya untuk 1700 pax, kalau yang di Binakarna minimal 1000 pax.
Oh ya, untuk paket akad nikah, bisa di mesjid yang di basement tempat parkiran atau di depan pelaminan. Yang jelas harganya berbeda dan ada syarat dan ketentuan yang berlaku kalau mau akad di depan pelaminan (kalo gak salah, bisanya cuma akad pagi sebelum resepsi siang).
Kalau mau keterangan lebih lengkap, silakan sambangi saja Wedding Information-nya Hotel Bidakara di :
Komplek Bidakara -- Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73. Pancoran, Mampang Prapatan Jakarta Selatan Telepon (021) 83793555
Monday, April 25, 2011
Randomising Venue
Dari banyak venue pernikahan di Jakarta, aku dan ibu udah survey via web dan nge-list venue yang mana aja yang bakal kita datengin untuk survey langsung. Awalnya aku pengennya resepsi di outdoor dengan tema yang lebih offbeat, kandidatnya di Zerah Senayan.
Tapi yang namanya ortu yeh pastinya ada pakem-pakem pernikahan yang pantang dilanggar. Yang sepele aja deh kayak "undangannya siapa", "kelas yang diundang gimana", dan karena kami ini orang Jawa jadi harus ikut tradisi dan adat Jawa. Nah, oleh karena itu aku tawarin deh venue yang konsepnya functional house kayak Rumah 7A, di sini kan outdoor dan indoor bisa dipakai. Bangunan joglo-nya makin bikin suasana Jawa-nya tu hidup. Ibu tampak oke waktu itu, apalagi lokasinya masih di tengah-tengah Jakarta, gak terlalu jauh dari rumahku (di Sawangan-Depok). Begitunya kita bilang ke bapakku, zzzz, beliau gak setuju karena kapasitasnya gak begitu banyak (meskipun dibilang muat 1000 orang tapi nyamannya kalo 600 orang aja), udah gitu bapak bilang parkirnya gak begitu luas. So, Rumah 7A dicoret dari list.
Btw, rencana undanganku 500 orang, yang berarti harus ngasih makan dan menyediakan tempat penampungan untuk 1000-an orang (dan porsi undangan terbanyak ya undangannya si ortu --yang dibayari ngalah -_-")
Gedung Arsip Nasional sempat jadi pilihanku, tapi begitu aku ajuin ke ibu, mengingat lokasinya di Jalan Gajah Mada, ibu langsung menolak. Jadi kesimpulannya, kriteria venue untuk resepsi haruslah :
1. Seputaran Jakarta Selatan atau Jakarta Pusat, jangan keluar dari situ.
2. Kapasitas untuk 1000-an orang
3. Tempat parkir luas, aman, dan nyaman
4. Indoor! <-- si babeh gak begitu seneng pesta di outdoor sih :(
Googling dan searching lagi, akhirnya kita punya list venue yang bakal disatronin besoknya. Mereka adalah :
1. Hotel Bidakara -- Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73. Pancoran, Jakarta Selatan
2. Menara 165 -- Jl. Letjend. TB Simatupang Kav. 1. Jakarta Selatan
3. Departemen Pertanian -- Jl. Harsono RM. No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
to be continued yaa..
Tapi yang namanya ortu yeh pastinya ada pakem-pakem pernikahan yang pantang dilanggar. Yang sepele aja deh kayak "undangannya siapa", "kelas yang diundang gimana", dan karena kami ini orang Jawa jadi harus ikut tradisi dan adat Jawa. Nah, oleh karena itu aku tawarin deh venue yang konsepnya functional house kayak Rumah 7A, di sini kan outdoor dan indoor bisa dipakai. Bangunan joglo-nya makin bikin suasana Jawa-nya tu hidup. Ibu tampak oke waktu itu, apalagi lokasinya masih di tengah-tengah Jakarta, gak terlalu jauh dari rumahku (di Sawangan-Depok). Begitunya kita bilang ke bapakku, zzzz, beliau gak setuju karena kapasitasnya gak begitu banyak (meskipun dibilang muat 1000 orang tapi nyamannya kalo 600 orang aja), udah gitu bapak bilang parkirnya gak begitu luas. So, Rumah 7A dicoret dari list.
Btw, rencana undanganku 500 orang, yang berarti harus ngasih makan dan menyediakan tempat penampungan untuk 1000-an orang (dan porsi undangan terbanyak ya undangannya si ortu --yang dibayari ngalah -_-")
Gedung Arsip Nasional sempat jadi pilihanku, tapi begitu aku ajuin ke ibu, mengingat lokasinya di Jalan Gajah Mada, ibu langsung menolak. Jadi kesimpulannya, kriteria venue untuk resepsi haruslah :
1. Seputaran Jakarta Selatan atau Jakarta Pusat, jangan keluar dari situ.
2. Kapasitas untuk 1000-an orang
3. Tempat parkir luas, aman, dan nyaman
4. Indoor! <-- si babeh gak begitu seneng pesta di outdoor sih :(
Googling dan searching lagi, akhirnya kita punya list venue yang bakal disatronin besoknya. Mereka adalah :
1. Hotel Bidakara -- Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73. Pancoran, Jakarta Selatan
2. Menara 165 -- Jl. Letjend. TB Simatupang Kav. 1. Jakarta Selatan
3. Departemen Pertanian -- Jl. Harsono RM. No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
to be continued yaa..
Subscribe to:
Posts (Atom)